Minggu, 30 Juli 2017

Hukum Selamatan Hari ke-3, 7, 40, 100, Setahun, dan 1000

Bismillah Ar-rahmaan Ar-rahiim.

Hukum selamatan hari ke-3, 7, 40, 100, setahun, dan 1000 hari diperbolehkan dalam syari’at Islam. Keterangan diambil dari kitab “Al-Hawi lil Fatawi” karya Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi jilid 2 halaman 178 sebagai berikut:

قال الامام أحمد بن حنبل رضي الله عنه فى كتاب الزهد له : حدثنا هاشم بن القاسم قال: حدثنا الأشجعى عن سفيان قال
قال طاوس: ان الموتى يفتنون فى قبورهم سبعا فكانوا يستحبون أن يطعموا عنهم تلك الأيام , قال الحافظ أبو نعيم فى الجنة: حدثنا أبو بكر بن مالك حدثنا عبد الله بن أحمد بن حنبل حدثنا أبى حدثنا هاشم بن القاسم حدثنا الأشجعى عن سفيان قال: قال طاوس: ان الموتى يفتنون فى قبورهم سبعا فكانوا يستحبون أن يطعموا عنهم تلك الأيام

Artinya:
“Telah berkata Imam Ahmad bin Hanbal radhiyallaah ‘anhu di dalam kitabnya yang menerangkan tentang kitab zuhud: Telah menceritakan kepadaku Hasyim bin Qasim sambil berkata: Telah menceritakan kepadaku al-Asyja’i dari Sufyan sambil berkata: Telah berkata Imam Thawus (ulama besar zaman Tabi’in, wafat kira-kira tahun 110 H / 729 M): Sesungguhnya orang-orang yang meninggal akan mendapat ujian dari Allah dalam kuburan mereka selama 7 hari. Maka, disunnahkan bagi mereka yang masih hidup mengadakan jamuan makan (sedekah) untuk orang-orang yang sudah meninggal selama hari-hari tersebut.
Telah berkata al-Hafiz Abu Nu’aim di dalam kitab Al-Jannah: Telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Malik, telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Ahmad bin Hanbal, telah menceritakan kepadaku Ubay, telah menceritakan kepadaku Hasyim bin al-Qasim, telah menceritakan kepadaku al-Asyja’i dari Sufyan sambil berkata: Telah berkata Imam Thawus: Sesungguhnya orang-orang yang meninggal akan mendapat ujian dari Allah dalam kuburan mereka selama 7 hari. Maka, disunnahkan bagi mereka yang masih hidup mengadakan jamuan makan (sedekah) untuk orang-orang yang sudah meninggal selama hari-hari tersebut.”
Selain itu, di dalam kitab yang sama jilid 2 halaman 194 diterangkan sebagai berikut:

ان سنة الاطعام سبعة أيام بلغنى أنهامستمر الى الأن بمكة و المدينة فالظاهر أنها لم تترك من عهد الصحابة الى الأن و انهم أخذوها خلفا عن سلف الى الصدر الأول

Artinya:
“Sesungguhnya, kesunnahan memberikan sedekah makanan selama tujuh hari merupakan perbuatan yang tetap berlaku sampai sekarang (yaitu masa Imam Suyuthi abad ke-9 H) di Mekkah dan Madinah. Yang jelas kebiasaan tersebut tidak pernah ditinggalkan sejak masa sahabat sampai sekarang, dan tradisi tersebut diambil dari ulama salaf sejak generasi pertama, yaitu sahabat.”
Jadi, kesimpulannya amalan-amalan yang umum dilakukan oleh masyarakat muslim tradisional di Indonesia tersebut sudah ada landasannya dari kalangan salaf ash-sholih. Dan bukan bid’ah madzmuumah/dholaalah.
Berikut ini adalah saya cantumkan scan kitab al-Hawi li al-Fatawi halaman 178 dan halaman :
Halaman 178:
Halaman 194:
Wallaahu a’lam.
Demikian catatan dari KH. Thobari Syadzili.
Semoga bermanfaat.

Jumat, 28 Juli 2017

Hasil Bahtsul Masail LBMNU Kab. Klaten Bisa Diunduh Disini



NU Klaten~ Secara berkala, Lembaga Bahtsul Masail PCNU Kabupaten Klaten menggelar pertemuan untuk membahas masalah-masalah yang dihadapi umat. Jenis masalah yang dibahas sangat beragam, seperti tentang hukum menerima suap menjelang pemilu, hukum sujud tilawah, dan terompet di tahun baru. Hasil dari tiap bahasan kemudian ditulis agar dapat dipelajari oleh semua umat Islam, khususnya warga Nahdliyin di Kabupaten Klaten. Berikut ini hasil bahtsul masail ke 41- hingga ke-45 dalam format PDF. Anda cukup mengekliknya untuk membaca dan mengunduhnya secara gratis.


DOWNLOAD DISINI...!
  1. Hasil Bahtsul Masail PCNU Kabupaten Klaten  ke41, Nov 2015.pdf
  2. Hasil Bahtsul Masail PCNU Kabupaten Klaten  ke 42, des 2015.pdf
  3. Hasil Bahtsul Masail PCNU Kabupaten Klaten  ke 43, des 2015.pdf
  4. Hasil Bahtsul Masail PCNU Kabupaten Klaten  ke 44, des 2015.pdf
  5. Hasil Bahtsul Masail PCNU Kabupaten Klaten  ke 45, des 2015.pdf